WahanaNews-Karo | Kemarau panjang yang melanda Kabupaten Karo berdampak besar terhadap hasil produksi jagung nasional. Dataran tinggi sentra penghasil jagung terbesar di Sumut ini, telah lebih dari sebulan tidak turun hujan sehingga tananan warga mengalami kekeringan. Selain tanaman jagung, bahkan tanaman lainnya juga terimbas akibat kemarau.
Hasil survei lapangan Komunitas Petani Jagung Indonesia (KPJI) Kabupaten Karo, diperhitungkan lahan yang terdampak kemarau sejak bulan Mei 2023 mencapai 12.000 hektar. Jumlah tersebut meliputi enam kecamatan sentra penghasil jagung yang ada di wilayah Karo.
Baca Juga:
Rencana Pengembangan Jagung Pipil: Bantuan Kementan RI untuk Pemkab Pidie
“Kecamatan yang terdampak terluas ada dua, yaitu Kecamatan Tiga Binanga seluas 5.513 hektar dan Mardinding sekitar 4.000 hektar. Sisanya lahan jagung di Kecamatan Lau Baleng, Juhar, Munte, dan Kutabuluh” ujar Sekretaris KPJI Karo, Sapta Sebayang kepada wartawan, Selasa 20/6/2923)
Yang paling terdampak adalah jagung musim tanam bulan Maret 2023 lalu. Menurut Sapta Sebayang, apabila dalam kurun waktu sepekan kedepan tidak hujan, akan terjadi penurunan produksi sebanyak 50 persen. Bahkan bisa mencapai 70 persen, jika kemarau berkepanjangan hingga 2-3 pekan mendatang.
Data yang diperoleh wartawan dari Dinas Pertanian Kabupaten Karo, luas pertaman jagung Kabupaten Karo tahun 2022 seluas 103.648 Ha. Meliputi Kecamatan Munte 12.777 Ha, Kutabuluh 11.319 Ha, Tiga Binanga 22.799 Ha, Lau Baleng 17.483 Ha, Mardingding 18.692 Ha, dan Kecamatan Juhar seluas 9.778 Ha.
Tahun 2023 hingga bulan Mei, luas pertanaman jagung di Kabupaten Karo seluas 56.128 Ha. Meliputi Kecamatan Munte seluas 7.825 Ha, Kutabuluh 5.325 Ha, Tiga Binanga 12.102 Ha, Lau Baleng 9.946 Ha, Mardingding seluas 11.605 Ha, dan Kecamatan Juhar seluas 3.727 Ha.
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Karo, Metehsa Karo-Karo kepada wartawan mengatakan, Tanah Karo berkontribusi sebanyak 39 persen total pasokan kebutuhan jagung Sumatera Utara. Perihal penurunan produksi akibat kemarau panjang, pihaknya belum dapat merinci secara detail. [Hk]