WahanaNews-Karo | Presiden Joko Widodo (Jokowi) mendapat sambutan yang tidak biasa dari warga saat kunjungan kerja hari ketiga di Provinsi Sumatera Utara.
Warga Kabupaten Karo, Provinsi Sumatera Utara tampak sangat antusias menyambut kedatangan Kepala Negara.
Baca Juga:
Netanyahu Resmi Jadi Buronan Setelah ICC Keluarkan Surat Perintah Penangkapan
Bahkan mereka menyanyikan lagu Indonesia Raya di sepanjang jalan yang dilalui Jokowi.
Dalam kunjungan kerja hari ketiganya pada Jumat (4/2/2022) kemarin itu, Jokowi mendatangi di Desa Kutambelin, Liang Melas Datas, Kabupaten Karo.
Jokowi terbang ke sana dengan menumpang Helikopter Super Puma TNI AU yang lepas landas dari Pangkalan Udara Soewondo, Kota Medan.
Baca Juga:
Polisi Tembak Polisi di Solok Selatan, Kasus Masih dalam Penyelidikan
Kedatangan Jokowi di Desa Kutambelin itu langsung disambut meriah.
Masyarakat yang berada di kiri dan kanan jalan tampak sangat antusias menyambut kedatangan Kepala Negara dan menyanyikan lagu kebangsaan di sepanjang jalan dari helipad sampai ke lokasi acara.
Sejumlah anak sekolah juga tampak melambaikan bendera merah putih kecil di tangannya saat rombongan Presiden Jokowi melintas di hadapan mereka.
Selain berdialog dengan para petani, Jokowi datang ke Kampung Jeruk untuk meninjau langsung perbaikan infrastruktur jalan yang rusak dan melihat potensi pertanian jeruk di daerah tersebut.
Kunjungan ke Kampung Jeruk ini dilakukan Jokowi setelah pada 6 Desember 2021 lalu ia menerima enam perwakilan warga Liang Melas Datas di Istana Merdeka, Jakarta.
Saat itu selain menyampaikan aspirasi, perwakilan warga tersebut juga membawa satu truk berisi buah jeruk sebanyak tiga ton sebagai “oleh-oleh” bagi Presiden Jokowi.
Kabupaten Karo sendiri diketahui merupakan salah satu sentra produksi komoditas jeruk.
Selain dipasarkan di dalam negeri ke berbagai kota seperti Bandung, Jakarta, Semarang, Surabaya, dan beberapa kota lainnya, jeruk dari Kabupaten Karo juga telah merambah pasar luar negeri yakni Malaysia dan Singapura.
Saat melihat hasil produksi jeruk di Kabupaten Karo, Jokowi sempat menelepon Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo.
Ia pun meminta Menteri Pertanian mendorong dua hal, yakni pendampingan bagi para petani dan pupuk.
"Saya dari Toba mampir sini untuk melihat jalan. Saya melihat hasil produksi di Karo ini mungkin butuh pendampingan kecil untuk menaikkan kualitas produksi, yang pertama. Kemudian yang kedua urusan pupuk ini lebih bagus kalau di sini organik," ujar Jokowi kepada Menteri Pertanian.
Presiden memandang kawasan pertanian jeruk di Kabupaten Karo memiliki potensi yang sangat besar.
Namun, masih perlu perbaikan-perbaikan di sejumlah hal mulai dari struktur biaya hingga penjenamaan.
"Memang perlu perbaikan-perbaikan, pertama untuk memperbaiki struktur biaya, kedua untuk memperbaiki kualitas, kemudian yang ketiga buat kemasan dan branding yang lebih baik. Saya kira kalau tiga itu dikerjakan ini jeruknya akan bagus sekali," jelasnya.
Jokowi juga menegaskan pentingnya kebutuhan infrastruktur jalan yang baik untuk menunjang kegiatan pertanian warga itu.
"Setelah melihat di lapangan yang namanya kebutuhan jalan yang baik itu sangat sangat diperlukan karena menyangkut nanti struktur biaya dari yang namanya jeruk ini. Jangan sampai nanti harga jeruk di sini lima ribu, ongkos kirimnya delapan ribu. Enggak sambung nanti," ujar Jokowi.
Jokowi berharap kegiatan penanganan Jalan Liang Melas Datas, Kabupaten Karo ini dapat membantu meringankan biaya logistik produksi jeruk di kawasan tersebut, sehingga harga jeruk yang dihasilkan para petani lokal dapat bersaing dengan jeruk impor.
"Kita harapkan dengan adanya perbaikan jalan produksi ini, struktur biaya menjadi terutama untuk ongkos logistik, biaya logistik menjadi jatuh, akhirnya jeruknya bisa dikirim ke semua kota dengan harga yang kompetitif, tidak kalah dengan jeruk-jeruk impor," ungkap Presiden.
Selain menurunkan biaya logistik, perbaikan jalan produksi juga dinilai akan meningkatkan keuntungan bagi para petani.
Oleh karena itu, kata Jokowi, pemerintah akan terus berupaya memperbaiki jalan-jalan produksi sehingga harga komoditas dalam negeri menjadi lebih kompetitif.
"Sudah dihitung oleh Menteri PU tadi kita butuh kira-kira 40 ribu kilometer jalan-jalan produksi yang memang harus kita perbaiki, kita bangun, agar struktur biaya, terutama biaya logistik menjadi jatuh di harga yang betul-betul normal," tuturnya.
Jokowi juga telah menginstruksikan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno memperbaiki kemasan dan citra dari setiap komoditas yang dihasilkan para petani di Tanah Air sehingga memiliki nilai jual yang lebih tinggi.
"Saya minta agar ini mulai dilakukan pengemasan yang lebih baik, membangun branding-nya lebih baik, ada di setiap jeruk QC check, semuanya akan mengangkat harga produk-produk petani kita," ucap Presiden.
Berdasarkan data dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, penanganan Jalan Liang Melas Datas sepanjang 37,2 kilometer tersebut akan membutuhkan biaya sebesar Rp 164,8 miliar dengan masa pelaksanaan Tahun Anggaran 2022-2023.
Melalui peningkatan struktur jalan tersebut, diharapkan dapat memberikan manfaat nyata bagi masyarakat sekitar dalam mempercepat waktu tempuh, menurunkan biaya logistik, dan mempermudah pengangkutan komoditas pertanian.
Selain itu, diharapkan juga dapat mendukung pengembangan Kawasan Liang Melas Datas dan sekitarnya serta meningkatkan pertumbuhan ekonomi Kabupaten Karo. [rda]