KARO.WAHANANEWS.CO - Akibat cuaca buruk yang melanda beberapa bulan terakhir, sebagian besar wilayah Kabupaten Karo terus diguyur hujan. Curah hujan yang tinggi menyebabkan ribuan hektare lahan pertanian di Kecamatan Mardinding, khususnya di kawasan Paya Lahlah, terendam banjir.
Berdasarkan catatan yang didapat, sedikitnya sekitar 1.500 hingga 3.000 hektare lahan pertanian yang terdampak banjir.
Baca Juga:
Mengingat Curah Hujan yang Tinggi di Papua, Ini Kata Kabid Humas Polda Papua
Dari ribuan hektare lahan pertanian di kawasan tersebut, diketahui sebagian besarnya berisikan tanaman berupa padi yang.
Dimana, kawasan Paya Lahlah merupakan salah satu lumbuh padi terbesar di Kabupaten Karo.
"Akibar dampak banjir ini memengaruhi sekitar 1.500 hingga 3.000 hektare lahan pertanian. Jika dikonversi ke produksi, dengan asumsi misal rata-rata 5 ton per hektare, potensi kehilangan hasil panen mencapai 15.000 ton beras," ujar Direktur Serealia Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian Dr. Abdul Roni Angkat.
Baca Juga:
Menteri Perhubungan Minta KAI Antisipasi Dampak Cuaca Buruk di Jalur Mudik
Catatan ini diungkapkan Roni saat meninjau langsung kondisi lahan pertanian di Paya Lahlah bersama jajaran Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Karo, Sabtu (12/4/2025).
Didampingi Wakil Bupati Karo Komando Tarigan, dirinya menegaskan pentingnya koordinasi lintas sektor guna menyelesaikan masalah banjir yang kerap terjadi akibat pertemuan dua aliran sungai di wilayah tersebut.
“Setelah kita cek, ada indikasi penyempitan sungai, sedimentasi, atau kemungkinan faktor lain yang menyebabkan banjir. Semua unsur hadir hari ini, mulai dari Balai Wilayah Sungai (BWS), pemerintah daerah, TNI, POLRI, hingga DPRD. Harapannya, petani bisa mulai menanam kembali pada bulan Juni,” katanya.