Tanah-Karo.WahanaNews.co - Ribuan ekor ternak babi milik PT Maharkata di Desa Pertibi Tembe Kecamatan Merek Kabupaten Karo mati dan diduga kuat diserang virus African Swine Fever (ASF).
Matinya ternak babi milik PT Maharkata, beberapa wartawan langsung mengkonfirmasi Kadis Pertanian Kabupaten Karo Metehsa Purba melalui Kepala Bidang Ternak dan Kesehatan Hewan, Rafael A Simnolon di ruang kerjanya, Selasa (19/12/2023) sekira jam 14:20 WIB.
Baca Juga:
Lima Tahun Setelah COVID-19: WHO Desak China Berbagi Data, Ini Jawabannya
Dijelaskannya, sampai hari ini laporan dari PT Maharkata yang di sampaikan ke Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Karo sudah ada 10.124 ekor yang mati mulai bulan November sampai Desember 2023 ini.
"Dugaan dari tanda-tanda matinya babi itu, kemungkinan besar di akibatkan terkena virus ASF (African Swine Fever)," ujarnya.
Lanjutnya lagi, bahwa pihak Dinas Pertanian dan Perternakan akan melakukan pengawasan terhadap PT Maharkata agar hewan ternak yang terkonfirmasi kena virus ASF tidak boleh lagi di jual ke luar daerah untuk dikonsumsi.
Baca Juga:
'Ngamuk' di Jepang, Strain KP.3 COVID-19 Lebih Menular Dibanding JN.1
"Kami sudah berikan peringatan kePT Maharkata agar tidak menjual atau meluarkan babi dari lokasi ternak," ungkapnya.
"Selanjutnya kami akan segera membuat surat edaran agar peternak tradisional tetap menjaga bio sekuriti untuk menjaga kebersihan kandang ternak karena virus ASF yang sangat mematikan itu belum ditemukan obatnya. Virus itu belum ditemukan penangkalnya, untuk itu kita harus jaga kebersihan disekitar kandangnya dan dihimbau kepada masyarakat agar membeli daging yang sehat," ucapnya.
Sementara, Maneger PT Maharkata Simon Siwi ketika dikonfirmasi wartawan sekira pukul 16:00 WIB melalui telepon selulernya mengatakan, bahwa sampai saat ini hewan ternak babinya yang masih bertahan hidup dari serangan virus mematikan itu tinggal sekitar tiga ribuan dari dua puluh ribu ekor.