WahanaNews-Karo | Diterpa hujan deras semalaman mengakibatkan terjadinya banjir bandang sehingga berdampak pada lahan pertanian warga.
Menurut data yang diperoleh wartawan dari beberapa warga bahwa hujan deras terjadi pada hari Sabtu (27/8/2022) hingga menjelang subuh. "Hujan deras mengguyur dari malam sehingga terjadinya banjir bandang dan menerpa sebagian lahan pertanian warga," ujar Jela Sembiring.
Baca Juga:
Wujudkan Medan Smart City, Aulia Rachman Resmikan Gedung Kantor PLN Icon Plus SBU Regional Sumbagut
Selain lahan pertanian, akses jalan dan jembatan penghubung Desa Kutarayat -Kebayaken Kecamatan Naman Teran tepatnya di persawahan Lau Mpaga juga putus total akibat diterjang banjir bandang.
"Jembatan ikut hancur diterpa banjir dan saat ini sedang dilakukan gotong royong agar bisa dilalui," tutur Jela Sembiring.
Begitu juga Kepala Desa Kutambelin Kecamatan Naman Teran, Medi Sahman Surbakti ketika dihubungi wartawan melalui ponselnya, Senin (29/8/2022) sekira pukul 12.00 WIB, mengatakan dampak terjadinya banjir mengakibatkan lahan pertanian warga di Perjuman Reba hancur.
Baca Juga:
Ini Dia Daftar 145 Lokasi di Medan yang Sudah Gunakan Sistem E-parking
Banjir membawa material batu dan kayu sehingga diperlukan alat berat untuk menyingkirkan batu dan kayu dari lahan warga. "Kalau secara manual tidak mungkin karena dipenuhi material kayu dan batu," ujarnya.
Lanjut disampaikannya, banjir bandang dari pegunungan yang disebut namanya "Deleng Macik" disebabkan adanya hujan hingga tengah malam sehingga perladangan warga disekitar Perjumaan Reba hancur berikut isinya.
Disebutkannya, lahan pertanian warga yang hancur ditaksir puluhan hektar dan sebagian tanaman warga didalamnya seperti, tomat, jeruk, cabe, kentang dan lainnya ikut hancur dan diperkirakan kerugian mencapai ratusan juta rupiah.
Sekedar mengingatkan, bahwa banjir bandang juga pernah terjadi pada Tahun 1987 silam sehingga puluhan hektar lahan persawahan milik warga di Desa Kutambelin ikut hancur berikut tanaman didalamnya sehingga lahan itu ditinggal warga karena tidak bisa lagi diusahai. [rum]