WahanaNews-Karo | Puluhan siswa SMA Negeri 1 Berastagi, Kabupaten Karo, dinyatakan reaktif setelah Tim Satuan Gugus Tugas dari Puskesmas melakukan tes swab, Selasa (22/2/2022).
Hal tersebut dibenarkan Kepala SMAN 1 Berastagi, Alberto Sembiring Colia, M.Pd melalui Janpiter Perangin-angin ketika dikonfirmasi wartawan, Selasa (22/2/2022) di sekolah tersebut.
Baca Juga:
Gelar Naker Expo, Kemnaker Sediakan Puluhan Ribu Lowongan Pekerjaan di Tiga Kota
“Tadi pagi dari pihak sekolah telah memanggil petugas Puskesmas Berastagi supaya datang ke sekolah ini untuk mensosialisasikan terkait penyakit Covid-19 kepada siswa, sekalian mengetes swab kepada beberapa siswa sekolah ini,” ujar Kepala SMAN 1 Berastagi, Alberto Sembiring Colia, M.Pd.
“Pihak sekolah sudah mulai bingung, melihat ada beberapa siswa-siswa sering sakit, batuk, deman dan penyakit lainya, secara berulang-ulang. Maka pihak sekolah berinisiatif untuk memanggil Tim Kesehatan dari Puskesmas Berastagi.” ujarnya.
Setelah dilakukan tes swab, ternyata ada 14 orang siswa yang dinyatakan reaktif. Untuk memastikan lebih lanjut, Pihak Puskesmas akan melakukan Tes PCR kepada 14 orang siswa, tetapi hasilnya belum keluar.
Baca Juga:
Sudinkes Jakarta Barat Ingatkan Rumah Sakit Terus Terapkan Pelayanan Berbasis Hospitality
“Langkah selanjutnya, mulai besok, Rabu (23/02/2022), kegiatan pembelajaran tatap muka kita hentikan untuk sementara atau selama 5 hari kedepan. Untuk kegiatan belajar, nanti kita buat daring, mudah-mudahan nanti hasilnya negatif supaya siswa-siswi ini bisa kembali tatap muka ke sekolah ini. Mungkin besok, kita adakan penyemprotan disinfektan di lingkungan sekolah ini sekalian menjemur seluruh peralatan sekolah," jelasnya.
Salah satu orang tua siswa SMA Negeri 1 Berastagi, R. Sembiring ketika dikonfirmasi terkait siswa yang reaktif di sekolah tersebut berharap pihak sekolah melakukan pemeriksaan lebih lanjut.
“Saya minta kepada sekolah yang lain supaya memanggil Puskesmas atau Satgas Covid-19 di Kabupaten Karo ini agar dapat melakukan pemeriksaan terhadap siswa dan siswi untuk mengetahui apakah sudah terpapar virus Covid-19. Kita tidak perlu takut menghadapi varian Omicron ini, kita semuanya kan sudah vaksin, jadi harapan saya kepada Pemerintah Kabupaten Karo khususnya Dinas Pendidikan supaya mengajak Dinas Kesehatan Kabupaten Karo untuk melakukan tes swab atau antigen kepada seluruh siswa-siswi supaya kita selaku orang tua merasa tenang jika anak-anak kita melaksanakan pembelajaran tatap muka," ujarnya. [rda]