“Kami memiliki tujuan bersama, yaitu mencapai emisi nol bersih. Yang kami butuhkan adalah mengkonsolidasikan setiap langkah,” tegas Darmawan.
Indonesia sebagai negara kepulauan juga menilai IEA perlu meningkatkan interkoneksi sistem kelistrikan. Hal ini penting untuk menjamin akses listrik yang merata bagi seluruh masyarakat. Dengan sistem interkoneksi yang andal akan berpengaruh pada harga listrik yang terjangkau bagi masyarakat.
Baca Juga:
ALPERKLINAS Imbau Masyarakat Proaktif Laporkan Pohon dan Bangunan yang Berpotensi Ganggu Jaringan Listrik
Direktur Eksekutif IEA Fatih Birol menjelaskan himbauan mendukung penuh langkah Indonesia dalam masa transisi energi. Upaya Indonesia mengurangi emisi karbon akan berdampak langsung pada pengurangan emisi karbon.
“Kami mendukung Indonesia penuh dalam proyek transisi energi. Dukungan IEA kepada Indonesia bisa menjadi pendorong bagi berbagai pihak yang melakukan kolaborasi bersama dalam proyek transisi energi,” ujar Fatih Birol.
Kedua pihak akan bekerja sama dalam pemantapan roadmap NZE yang sudah dibuat oleh Indonesia. Kedua pihak juga akan mempertajam skema JETP dalam menggaet kolaborasi investasi untuk membiayai proyek transisi energi di Indonesia.
Baca Juga:
ALPERKLINAS Desak Pemerintah Daerah dan PLN Kolaborasi Cek Keandalan Lampu Penerangan Jalan Umum demi Keselamatan Pengguna Jalan
Khususnya dalam proyek pengembangan pembangkit EBT, pembangunan jalur transmisi energi hijau yang memungkinkan dan juga peningkatan kapasitas SDM Indonesia untuk bersiap menyongsong era baru dalam perkembangan energi ke depan. [Hk]