KARO WAHANANEWS.CO Naman Teran – Dalam upaya mendukung ketahanan pangan daerah, Bupati Karo, Brigjen Pol [ Purn ] Dr. dr. Antonius Ginting, Sp.OG., M.Kes., bersama Wakil Bupati Karo, Komando Tarigan, SP., melaksanakan panen perdana kentang di Desa Sukanalu, Kecamatan Naman Teran, pada Senin [20/10/2025] bersama Kadis PMD Data Martina Beru Ginting, AP, M.Si.
Kehadiran Bupati Karo bersama rombongannya langsung disambut oleh Camat Naman Teran Amsah Perangin-angin, Kepala Desa Sukanu Ngampeken Sitepu, Direktur Bumdes Gegeh Persada Join Sitepu, perwakilan Polsek Simpang Empat, dan masyarakat Desa Sukanalu.
Baca Juga:
Satu Tahun Pemerintahan Prabowo: Reformasi Hukum, Perkuatan Pertahanan, dan Pembangunan Berkelanjutan
Dalam sambutannya, Bupati Karo mengapresiasi kegiatan panen perdana kentang yang menjadi bagian dari dukungan terhadap program ketahanan pangan nasional. Ia menegaskan bahwa langkah ini merupakan wujud komitmen Pemerintah Kabupaten Karo dalam memperkuat sektor pertanian unggulan daerah.
“Panen perdana ini bukan hanya simbol keberhasilan petani, tetapi juga bukti nyata sinergi antara pemerintah, masyarakat, dan Bumdes dalam memperkuat ketahanan pangan,” ujar Bupati.
Usai pelaksanaan panen, Bupati Karo juga menyempatkan diri berdialog santai dengan masyarakat Desa Sukanalu. Dalam diskusi ringan tersebut, masyarakat menyampaikan berbagai aspirasi dan harapan terkait pengembangan pertanian di wilayah mereka, yang disambut dengan tanggapan positif dan dukungan langsung dari Bupati.
Baca Juga:
Igor Tudor Dikabarkan Ingin Hengkang, Juventus Terancam Alami Pergantian Pelatih Lagi
Sementara itu, Wakil Bupati Karo Komando Tarigan, SP., menilai bahwa penerapan metode pertanian modern oleh Bumdes Gegeh Persada mampu meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi kentang.
“Rata-rata satu pokok kentang dapat menghasilkan hingga 2,4 kilogram,ini hasil yang sangat memuaskan dan menjadi contoh bagi desa lain,” jelasnya.
Berdasarkan keterangan Direktur Bumdes Gegeh Persada, lahan yang dikelola untuk budidaya kentang seluas 2 hektar, dengan siklus panen mencapai tiga kali dalam setahun. Adapun alokasi dana desa sebesar 20 persen dari pagu dana desa digunakan untuk mendukung kegiatan operasional dan pengembangan Bumdes Gegeh Persada, sebagai bentuk komitmen dalam meningkatkan ekonomi masyarakat desa.