WahanaNews-Karo | Tim Opsnal Sat Reskrim Polres Karo, amankan dua orang spesialis pencuri pagar besi kuburan dan velh mobil berikut barang bukti berupa besi pagar, dua buah gunting besi dan satu unit mobil mini bus ke Polres Karo.
Menurut Kapolres Karo AKBP Nicolas Sidabutar, SH, SIK, MH didampingi Kasat Reskrim AKP JM. Napitupulu SH melalui Kanit Resum Ipda Muh Ammar R Prajamanggala S.Tr kepada wartawan Kamis (17/3/2022) membenarkan adanya penangkapan terhadap dua orang pencuri besi kuburan.
Baca Juga:
Bhabinkamtibmas Polsek Berastagi Tingkatkan "Cooling System" Jelang Pilkada di Kelurahan Gundaling I
"Kedua pelaku saat sudah kita amankan di ruang periksa Satreskrim Polres Tanah Karo, sementara satu pelaku yang identitasnya sudah kita kantongi, saat ini masih kita lakukan pengejaran," jelasnya.
Dijelaskan Ammar, pelaku berinisial BN, (36) warga Desa Surbakti, Kecamatan Simpang Empat dan NMT, (32) warga Dusun Lau Kawar, DesaKutagugung, Kecamatan Naman Teran.
Kedua pelaku melakukan pencurian pagar kuburan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) kristen milik Pemkab Karo di Jalan Lingkar, Kecamatan Kabanjahe. Pelaku menjalankan aksinya, sekira pukul 09.00 WIB.
Baca Juga:
Kebakaran Rumah Wartawan di Karo, TNI Selidiki Dugaan Keterlibatan Anggota
Setelah berhasil mencuri besi pagar itu, kedua pelaku menunggu mobil yang digunakan membawa barang hasil curian, karena curiga penjaga kuburan lalu menghampirinya sembari menghubungi Polisi.
Saat didekati penjaga, satu pelaku berhasil melarikan diri yang kini masih diburu petugas, sedangkan satu pelaku yang masih berada dilokasi sehingga diamankan. Sedangkan pelaku yang bertugas membawa mobil untuk mengangkut besi curian tiba dilokasi langsung disergap Polisi sehingga tidak berkutik dan keduanya digiring berikut barang buktinya diboyong ke Mako Polres Tanah Karo.
Lanjut Ammar, aksi para pelaku pencurian besi pagar dan velg mobil ini sudah dilakukan sebanyak lima kali di beberapa tempat di Kabupaten Karo. Para pelaku ini nekat melakukan pencurian akibat, sudah ketergantungan memakai narkoba dan tidak memiliki pekerjaan untuk kebutuhan sehari hari. Setiap selesai beraksi, para pelaku langsung menjual hasil curiannya ke pengepul besi atau botot. Sementara uangnya hasil curian digunakan untuk membeli narkoba, rokok, sewa rental mobil dan makan.