Oleh karena itu, museum, galeri lukisan, sanggar tari, tempat music, dan festival – festival budaya seperti Festival Bunga dan Buah ini harus menjadi etalase terdepan dalam perlindungan dan pemajuan kebudayaan Indonesia.
Mantan vokalis grup band Nidji ini berharap Festival Bunga dan Buah Karo dapat berada di level internasional dengan menjelma sebagai festival yang mendunia.
Baca Juga:
KLH Luncurkan Waste Crisis Center sebagai Solusi Nasional Masalah Sampah
Selain itu, dalam kesempatan membuka Festival Bunga Buah Karo 2025, Giring Ganesha juga menyinggung wilayah Karo yang sangat diperhitungkan dan memiliki catatan sejarah nasional.
Hal ini yang kemudian diapresiasi dengan menempatkan Mess Petilasan Bung Karno, St. Sjarir dan H. Agus Salim di Desa Lau Gumba, Kecamatan Berastagi sebagai cagar budaya nasional.
“Karo berkontribusi besar untuk Indonesia, pertaniannya, pariwisatanya dan juga sejarah karena di sini Soekarno dan Hatta, pernah diasingkan dan nenek moyang Karo membantu kuat memperjuangkan kemerdekaan Indonesia,” kata Giring.
Baca Juga:
Kanker Paru-Paru Meningkat Tajam, Cegah dengan Enam Langkah Sederhana Ini
Festival Bunga Buah ini cukup menyedot perhatian banyak ,kiranya dapat meningkatkan sektor pariwisata,pertanian sehingga dapat mendorong perekonomian warga.
Tampak hadir Menteri Kebudayaan RI Giring Ganesha Djumaryo, Gubernur Sumut M. Bobby Afif Nasution, Bupati Karo Antonius Ginting,Wabup Karo Komando Tarigan,SP Kepala Badan Pengelola Otoritas Borobudur Agustinus Peranginangin, dan Kajati Sumut diwakili Kajari Karo Darwis Burhansyah, Wabup Simalungun Benny Gusman Sinaga, dan Wakil Ketua DPRD Karo Imanuel Sembiring.
Ketua DPRD Sumut diwakili Anggota DPRD Sumut Frans Dante Ginting, Pj. Sekdakab Karo Eddi Surianta Surbakti, Kadis Budporapar Karo Munarta Ginting dan seluruh Kepala OPD Pemkab Karo.