Tanpa dukungan sosial dari warga, solusi jangka panjang akan sulit tercapai,” ujar salah satu perwakilan BBWS II Medan.
Selain itu,ditemukan pula adanya penyempitan dan pendangkalan sepanjang aliran Sungai Mandin sehingga Kondisi ini menyebabkan kapasitas sungai menjadi sangat terbatas dalam menampung limpasan air saat terjadi hujan deras di wilayah hulu.
Baca Juga:
Cari Burung, Remaja Tewas Terseret Arus Kali Pesanggrahan
Akibatnya, aliran parik dari kawasan Lau Solu meliputi daerah Siringoringo, Sitepu, dan Cina tidak dapat tertampung secara optimal dan mengalami hambatan untuk mengalir menuju ke kali alas.
Hal ini turut memperparah genangan di area persawahan, sehingga memengaruhi aktivitas pertanian masyarakat setempat.
Sebagai langkah konkret, BBWS II akan melakukan normalisasi Sungai Mandin sepanjang dua kilometer dari cek dam Tanjung Pamah hingga jembatan Mandin dan cek dam di kawasan Paya Lah Lah turut diinspeksi dan akan segera diperbaiki.
Baca Juga:
Negosiasi Nuklir Dimulai, Iran Tawarkan Proposal Damai
Tak hanya BBWS II, peran BBWS I juga dibutuhkan untuk melanjutkan normalisasi sepanjang enam kilometer dari Jembatan Mandin hingga sebelum Kali Alas, dengan lebar sungai yang ditargetkan mencapai 12 meter.
Dalam hal pembebasan lahan, masyarakat yang menanam kelapa sawit di sepanjang jalur sungai dari Jembatan Mandin hingga Kali Alas telah menyatakan kesediaan untuk membebaskan lahannya.
Sementara untuk segmen antara Jembatan Mandin hingga Tanjung Pamah sepanjang 1,6 kilo meter proses negosiasi masih berlangsung.