WahanaNews-Karo | Aktivitas Gunung Sinabung diturunkan dari level III Siaga ke Level II waspada dan hal dikeluarkan dan terhitung mulai pada Selasa (17/5/2022) sekira pukul 21.00 WIB dan ini berdasarkan hasil analisis data visual.
Bahwa Gunung Sinabung dalam periode tertanggal 1 Januari hingga 17 Mei 2022 didominasi oleh asap kawah utama berwarna putih dengan intensitas tipis hingga tebal tinggi sekitar 50-500 meter dari puncak.
Baca Juga:
Lengkap Penderitaan ! Jalan Rusak Sampah Menumpuk Tepat dibelakang Telkom Kota Perdagangan
Terlihat cuaca cerah hingga hujan, angin lemah hingga kencang ke segala arah dan suhu udara sekitar 10-40 derajat celcius, kelembaban 17-25 persen, namun guguran masih terjadi, secara visual jarak dan arah luncuran tidak teramati dan erupsi terakhir terjadi pada Tanggal 28 Juli 2021 lalu.
Selanjutnya Kegempaan dalam periode 1 Januari 30 April 2022 didominasi oleh 7 kali gempa Guguran,176 kali gempa hembusan, 1 kali Tremor Non-Harmonik, 15 kali gempa Tornillo, 57 kali Low Frequency, 291 kali gempa hybrid, 8 kali gempa vulkanik dangkal, 96 kali gempa vulkanik dalam, 135 kali gempa tektonik Lokal, 487 kali gempa tektonik jauh dan 26 kali gempa getaran.
Kegempaan dalam periode 1 Mei – 17 Mei 2022 didominasi oleh 4 kali gempa hembusan, 1 kali treemor non harmonik, 3 kali low frequency, 25 kali gempa hybrid/Fase banyak, 3 kali gempa Vulkanik Dangkal, 12 kali gempa Vulkanik dalam, 11 kali gempa tektonik lokal, 60 kali gempa tektonik jauh dan 1 kali gempa getaran banjir. Jumlah kegempaan vulkanik dalam maupun vulkanik empat bulan terakhir secara umum mengalami penurunan.
Baca Juga:
Jalur Parapat-Siantar longsor sat lantas simalungun lakukan pengamanan
Berdasarkan hasil analisis data visual dan instrumental serta potensi ancaman bahayanya, dinilai tingkat aktivitas G. Sinabung dapat diturunkan dari level III siaga ke level II waspada.
Dalam tingkat aktivitas Level II waspada direkomendasikan sebagai berikut,masyarakat dan pengunjung atau wisatawan tidak melakukan aktivitas di desa-desa yang sudah di relokasi, di dalam radius 3 km dari puncak Gunung Sinabung, serta radius 4.5 kilo meter.
Masyarakat yang berada dan bermukim di dekat sungai-sungai yang berhulu di Gunung Sinabung agar tetap waspada terhadap bahaya lahar. Pemerintah Daerah Kabupaten Karo agar senantiasa berkoordinasi dengan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi atau Pos Pengamatan Gunungapi Sinabung di Desa Ndokum Siroga Kecatan Simpang Empat.