WahanaNews-Karo | Selama 12 hari pencarian terhadap jasad Riski Ade Pranata Ginting (8) warga Jalan Nabung Surbakti, Kelurahan Padang Mas, Kabanjahe, korban yang hanyut di sungai Lau Biang pada hari Jumat (17/3/2023) sekira pukul 14.00 WIB, lalu, akhirnya berhasil ditemukan.
Korban merupakan Siswa Kelas 2 SDN 2 Kabanjahe itu ditemukan di aliran sungai Lau Biang Lumbung Kera Desa Kacaribu, Kecamatan Kabanjahe oleh salah seorang pemancing ikan, Jemput Sembiring Meliala (40) warga Desa Bunuraya, Kecamatan Tigapanah, Selasa (28/4/2023) sekira pukul 12.15 WIB dalam keadaan telungkup dan tersangkut di ranggas kayu.
Baca Juga:
Yin-Yang konsep dalam filosofi Tionghoa yang biasanya digunakan untuk mendeskripsikan Sifat Kekuatan
Dengan ditemukannya jasad Riski, Jemput Sembiring pun langsung mengikatnya ke ranggas kayu dengan tali dan bergegas melaporkan penemuan itu kepada keluarga korban yang berada diseputaran jembatan menuju desa Singa semenjak korban dinyatakan hilang.
Mendapat info itu, keluarga korban pun langsung bergegas ke lokasi, tampak hadir Dandim 0205/TK Let Kol Beni Angga Ambar Suoro bersama anggota, Kasat Sabara Polres Karo AKP Enda Tarigan, SH bersama anggota, Lurah Padang Mas Kabanjahe, Alldian Purba dan begitu juga guru korban dari SDN 2 Kabanjahe serta masyarakat.
Kemudian, jasad korban dibawa dari arus sungai dibungkus dengan kantong jenazah cara dipanggul oleh empat orang melalui jalan terjal.
Baca Juga:
Menteri BUMN Apresiasi Gerak Cepat PLN Hadirkan Energi Bersih di IKN
Melihat anaknya ditemukan, ibu kandung korban tak tahan menahan tangis dan nyaris pingsan sehingga keluarga berusaha memberikan hiburan untuk menenangkan dirinya.
Selanjutnya jasad Riski Ade Pranata Ginting langsung dibawa menuju RSU Kabanjahe untuk dilakukan Visum.
Pihak RSU Kabanjahe melalui Dokter Kasta Beru Ginting saat memeriksa tubuh korban mengatakan bahwa tubuh korban sudah mulai membusuk dan ada belatung.
Sementara salah seorang guru korban di SDN 2 Kabanjahe yang mengaku Beru Tarigan mengatakan bahwa sebelum kejadian ini korban sempat bertingkah aneh didalam ruangan Sekolah.
"Riski itu sempat beberapa kali lompat-lompat dan berjalan di atas meja, padahal dia tidak pernah melakukannya, semenjak dinyatakan hilang kami terus ikut memantau dan memberi hiburan kepada orang tuanya, kami juga ikut kehilangan," ujarnya. [rum]