Termasuk gizi, kesehatan tingkat IQ, kedisiplinan dan kecerdasan serta kompetensi masing-masing murid.
Adapun kurikulum yang akan digunakan oleh sekolah adalah kurikulum multi entry dan multi exit.
Baca Juga:
BMKG Peringatkan Soal Kemarau 2025: Tak Lama, tapi Tak Biasa
Gubernur Sumatera Utara, Bobby Afif Nasution dalam sambutannya ,menyampaikan rasa terima kasih atas program yang diberikan Pemerintah Pusat terhadap masyarakat.
“Saya atas nama Pemerintah Provinsi Sumatera Utara ucapkan banyak terima kasih untuk Bapak Presiden melalui Bapak Menteri Sosial atas program luar biasa yang langsung menyentuh masyarakat khususnya masyarakat yang berada pada taraf kemiskinan ekstrim.
Kami mendukung penuh program tersebut dan akan bekerja sama dengan para kepala daerah, Bupati dan Walikota untuk bersama-sama mensinergikan upaya terbaik untuk mencapai pembangunan sekolah rakyat di tahun ini dan tahun tahun yang akan datang.” ucapnya.
Baca Juga:
Tunggakan Tembus Rp 40 Miliar, Bupati Blora Siapkan Operasi Door to Door Pajak Kendaraan
Begitu juga disampaikan Menteri Dosial RI,Saifullah Yusup,bahwa di Indonesia sudah ada 53 Sekolah Rakyat yang siap beroperasi di tahun ajaran Tahun 2025 - 2026 yang secara umum sudah tersebar di seluruh wilayah Indonesia.
Untuk Provinsi Sumatera Utara kita upayakan di tahun ajaran yang akan datang didirikan 4 sekolah rakyat dari 21 usulan Kabupaten dan Kota yang sudah siap dan memenuhi syarat untuk program tersebut 4 Sekolah di 4 Kabupaten di Sumut dan sisanya akan menyusul lagi di tahun tahun berikutnya.” ucapnya.
Bupati karo Antonius Ginting menyampaikan , sebagai salah satu kepala daerah di provinsi Sumatera Utara tentunya juga berharap agar di Kabupaten Karo sendiri juga dapat memperoleh kesempatan untuk mendirikan sekolah rakyat.